Ternak unggas yang dapat dikatakan potensial sebagai penghasil telur selain ayam adalah itik. Itik memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan,melihat daya tahan yang baik terhadap penyakit, mudah dalam pemeliharaan, serta memiliki kemampuan untuk dimanfaatkan pada kualitas rendah (Rahmat,2007). Ternak itik termasuk unggas air dengan daya tahan tubuh yang lebih baik,serta banyak dibudidayakan masyarakat Indonesia untuk tujuan memenuhi kebutuhan konsumsi protein hewani (Mustawa dkk., 2015).
B. Klasifikasi Taksonomi Itik
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Aves
Ordo : Anseriformes
Famili : Anatidae
Genus : Anas
Spesies : Anas platyrhynchos
C. Nama Lokal
Bebek Rambon termasuk bebek lokal yang merupakan persilangan antara Bebek Cirebon (bebek tegal) dengan Bebek Alabio. Peternak melakukan persilangan untuk mendapatkan bebek dengan berbagai keunggulan yaitu sebagai bebek pedaging yang mempunyai produktivitas telur yang tinggi. Jenis bebek ini banyak terdapat di wilayah Cirebon, Subang, Majalengka, Bekasi dan Banten. Telur yang dihasilkannya berwarna biru kehijauan. Paruh berwarna keoren – orenan dan bobot bebek mencapai 1,2 – 1,4 kg per ekor.Jenis bebek ini banyak terdapat di wilayah Cirebon, Subang, Majalengka, Bekasi dan Banten. Telur yang dihasilkannya berwarna biru kehijauan.
Sejarah dan Penyebaran Itik Rambon
Asal usul itik Cirebon ini belum diketahui secara jelas, namun sebagian peternak menyebutkan bahwa itik Rambon ini berasal dari hasil persilangan bebek Tegal dengan bebek Magelang (Anonymous, 2012).
Diketahui, bebek Rambon paling banyak dibudiyakan oleh para peternak di Desa Kroya dan Desa Karanganyar, Kecamatan Pangurangan, Kabupaten Cirebon, maka diduga asal usul bebek ini dari daerah tersebut. Adapun dugaan adanya persilangan antara bebek Tegal dan Magelang memang masih diragukan dengan tidak ditemukannya kalung warna pada leher bebek Rambon, meskipun postur ada kesamaan sedikit dengan bebek Tegal.
Dugaan ini cukup beralasan mengingat lokasi daerah kabupaten Cirebon dengan kabupaten Tegal cukup dekat. Namun tampaknya bebek Rambon sangat adaptif dengan kondisi lingkungan di daerah Cirebon, khususnya di Desa Kroya.
itik cirebon dipercaya sudah dipelihara sejak zaman para wali. Oleh para peternak di Cirebon, itik ini sering disebut itik Ras Milik Cirebon (Rambon). Persilangan awal itik jenis ini tidak diketahui secara jelas. Sebagian mengatakan itik ini merupakan hasil persilangan antara itik tegal dengan itik magelang.
Jenis itik rambon banyak terdapat di Jawa Barat, terutama di daerah Cirebon. Selain itu banyak diternakkan juga di Kabupaten Indramayu, Majalengka, Kuningan, Subang, Karawang, Bekasi, dan Banten. Salah satu sentra pembibitan dan peternakan itik ini terdapat di Desa Kroya, Karanganyar, Kecamatan Panguragan, Kabupaten Cirebon. Khususnya sebagai sentra produksi DOD (anak itik umur 1 - 7 hari).
A. Produksi
Produksi telur itik lokal berkisar antara 140–300 butir/ekor/tahun. Lama penetasan telur dari itik petelur adalah 28 hari. Daya tetas telur itik pedaging cukup rendah yakni 33,4 %. Sementara poroduktivitas bertelur induk itik pedaging hanya sekitar 60 %. Karena itu, harga DOD itik pedaging cenderung lebih mahal dari DOD itik petelur.
Penetasan telur itik secara alami bisa menggunakan induk ayam yang sedang mengeram, induk bebek dan atau itik. Jumlah telur yang diikutkan pada penetasan alami maksimal 10 butir. Penetasabn telur bisa juga menggunakan mesin tetas. Penetasan telur menggunakan mesin tetas bisa memaksimalkan efisiensi reproduksi itik.
Perkembangbiakan itik dilakukan dengan dua cara yaitu perkawinan alami dan perkawinan buatan. Perkawinan alami terjadi langsung antara itik jantan dan betina. Perkawinan buatan dilakukan melalui metode Inseminasi buatan (IB). Dalam hal ini, itik betina dikawinkan oleh peternak menggunakan semen itik jantan yang telah ditampung.
Keuntungan IB yaitu menghemat biaya pemeliharaan itik pejantan, memperbaiki potensi genetik itik, menghindari penularan penyakit. IB pada itik betina dilakukan setelah itik bertelur. Sekitar jam 6-7 pagi. Telur yang boleh diambil untuk ditetaskan yakni telur yang dihasilkan mulai hari ketiga penerapan IB.
Tahapan melakukan IB pada itik yaitu; ambil semen ± 1 ml, injeksikan ke dalam kloaka itik betina secara perlahan. Alat reproduksi itik betina berada di dalam kloaka sehingga perlu diperhatikan secara cermat. Sperma yang bisa bertahan hidup pada saluran reproduksi betina sampai 7 hari. akan tetapi, untuk memperoleh hasil maksimal, sebaiknya inseminasi berikut dilakukan setelah 4 hari.
Itik betina yang akan dilakukan IB sebaiknya yang sedang dalam masa bertelur. Produksi telur pertama pada itik betina terjadi pada umur 23 minggu atau 5-6 bulan. Itik akan terus memproduksi telur hingga umur 12 bulan. Setelah itu terjadi rontok bulu selama 2-3 bulan. Dengan manajemen pemeliharaan yang baik, itik akan terus menghasilkan telur hingga diafkir pada umur 18 bulan.
B. Reproduksi
Reproduksi itik berkaitan dengan penyediaan bibit itik yang berkualitas baik. Bibit itik diperoleh melalui pengeraman dengan cara tradisional dengan memanfaatkan induk unggas maupun cara modern dengan menggunakan mesin penetas telur itik. Untuk skala besar dan intensif akan lebih ekonomis menggunakan mesin penetas yang ragamnya sangat banyak.
Untuk mencegah penurunan mutu genetik itik perlu dilakukan perhatian secara seksama dalam pengelolaan reproduksi dan pemilihan indukan itik. Karena itu perlu standard kualitas tertentu dalam melakukan pembibitan itik. Penurunan kualitas genetik itik bisa disebabkan oleh perkawinan keluarga terdekat (inbreeding), karena itu dianjurkan untuk ” memasukakan darah baru” dalam kelompok/kumpulan itik, hal ini dapat ditempuh dengan bertukar pejantan dari peternak lain, yang asal usul ternak itiknya berlainan.
Untuk menghasilkan bibit dengan daya tetas tinggi diperlukan rasio itik jantan dan betina 1 : 6 sampai 8. Seleksi dapat dilakukan mulai dari anak itik atau itik dara dan sebagai standar mutu bibit itik antara lain :
• Sehat, tidak cacat, bentuk dan warna bulu seragam. Untuk itik penghasil telur (Khaki compbell dan lokal) warna bulunya coklat, abu-abu muda (betina) dan coklat tua serta kehitaman biru berkilau warna bulu pada kepala, leher dan punggungnya (jantan).
• Sedangkan seleksi telur antara lain :
- Umur telur tidak lebih 7 hari
- Bentuk dan besar serta berat telur seragam
- Kulit kerabang halus, bersih dan ketebalannya rata.
• Pemilihan anak itik haruslah cermat, beberapa ciri anak itik yang baik antara lain :
- Penampilan tegap, gesit dan lincah
- Mata menonjol, bening dan hidup.
- Bagian rongga perut terasa lembut dan kenyal.
- Pusar kering dan tertutup.
- Kaki tampak kokoh.
- Bulu halus, lembut, mengkilap yang menutup seluruh tubuh. (Galeriukm).Pemeliharaan
Manajemen pemeliharaan ternak itik, antara lain:
1. Pemilihan Bibit
2. Perkandangan
3. Tata Laksana Pemeliharaan
4. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
1. Pemilihan Bibit Itik
Untuk tujuan penghasil telur maka hendaknya dipilih itik-itik yang bercirikan :
• Tubuh ramping (tidak gemuk) dan bentuk seperti botol, leher kecil, panjang dan bulat seperti rotan.
• Kepala kecil, mata bersinar (terletak dibagian atas kepala).
• Sayap menutup badan secara rapat, dengan ujung sayap tersusun rapi dipangkal ekor, bulu halus, rapi dan tidak kusut.
• Kaki berdiri kokoh (induk yang produksi telurnya tinggi antara lain itik Tegal, Khaki Khampbell dan itik Bali).
2. Perkandangan
Persyaratan kandang yang harus dipenuhi adalah : mudah dibersihkan, sirkulasi uadara lancar dan cukup mendapatkan sinar matahari. Beberapa tipe kandang yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pemeliharaannya seperti:
a. Kandang sistim terkurung atau postal
• Lantai kandang terbuat dari tanah yang dipadatkan dan dialasi/bagian atas dilapisi sekam/serbuk gergaji dicampur dengan serbuk kapur.
• Seluruh ruangan kandang dinaungi atap.
• Apabila sampai dewasa (produksi) kepadatannya dapat mencapai 4 ekor /m²
b. Kandang sistim koloni
Yakni perpaduan atau kombinasi antara terkurung dengan sistim dilepas, yang bercirikan :
• Lantai kandang dapat terbuat dari tanah yang dipadatkan ataupun
disemen dan dialasi dengan litter (dapat berasal dari sekam, kulit padi atau bekas serutan kayu/serbuk gergaji).
• Atap kandang menggunakan sistim atap berlubang
• Umbaran atau pekarangannya dibuatkan pagar setinggi ± 75 cm, yang dilengkapi dengan peralatan kandang (tempat makan dan minum)
• Dinding dari bambu atau kayu.
c. Kandang sistem batere
• Satu kotak untuk satu ekor itik (dengan ukuran 45 x 35 x 60), bahan kotaknya dapat dibuat dari bambu atau kawat.
• Lantai kandang sedikit miring (agar telur mudah menggelinding keluar).• Tempat makan dan minum diusahakan diluar kotak(dibagian depan)
• Semua kotak/kandang betere dikumpulkan pada satu tempat dan diberi
atap serta dindingnya dipagar dengan anyaman bambu atau kawat.
• Untuk anak itik digunakan indukan sebagaimana untuk anak ayam.
• Luasan lantai kandang yang diperlukan untuk anak itik sebagai berikut :
- Umur 1 hari – 1 minggu, kepadatannya 20 ekor/m².
- Umur 1 – 2 minggu, kepadatannya 18 ekor/ m².
- Umur 2 – 3 minggu, kepadatannya 15 ekor/m².
- Umur 5 – 6 minggu, kepadatannya 10 ekor/ m².
3. Tata Laksana Pemeliharaan Itik
Tata laksana pemeliharaan itik akan berpengaruh terhadap tata laksana perkandangan, pada umumnya ada beberapa model tata laksana pemeliharaan itik yaitu:
a. Secara ekstensif yaitu pemeliharaan yang berpindah-pindah.
b. Secara intensif yaitu secara terusmenerus dikandangkan seperti ayam ras.
c. Secara semi intensif yaitu dipelihara di kandang yanga ada halaman berpagar.
4. Pencegahan Dan Penanggulangan Penyakit
Melakukan pencegahan penyakit adalah lebih baik dari pada mengobatinya dan perlu diingat bahwa setiap penyakit belum tentu menyebabkan kematian, tetapi mungkit hanya menurunkan produksinya saja. Beberapa jenis penyakit yang biasa menyerang itik diantaranya:
- Salmonellosis (Pullorum + Berak kapur)
Penyebabnya bakteri Salmonella pullorum, bila menyerang itik umur 3-15 hari berakibat kematian tinggi. Tanda penyakit yang nampak adalah adanya kotoran warna putih lengket seperti pasta dan menempel pada dubur, tubuh lemah, lesu dan mengantuk kedinginan, cepat terengahengah, bulu kusam, sayap menggantung kadang terjadi kelumpuhan.
Pencegahan dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan kandang serta makanan dan minum, isolasi itik yang sakit. Pengobatan dengan obat jenis sulfa dan antibiotik.
- Penyakit Cacing
Penyebabnya terbagi jenis cacing menyerang pada itik yang dilepas. Tanda penyakit adalah nafsu makan berkurang, mencret, bulu kusam, kurus dan produksi turun. Pencegahan harus dijaga kebersihan kandang jaga kelembabannya, sanitasi kandang dan makan, minum. PengPemberian Pakan
Pada dasarnya pemberian pakan untuk itik memerlukan kandungan protein yang tinggi dan pemberian pakannya ada 2 macam cara yakni :
• Pakan lengkap dari satu jenis saja, dapat dalam bentuk all mash, pellet atau crumble yang sudah lengkap semua unsur nutrisinya (cara ini biasanya untuk suatu peternakan besar).
• Pakan lengkap dari beberapa jenis seperti campuran dedak padi, jagung, bungkil kedele dsb. (cara ini yang umum dipakai oleh peternak rakyat).
Jumlah/konsumsi pakan untuk berbagai periode umur itik :
- Umur 1 – 2 minggu 60 gr/ekor/hari.
- Umur 3 – 4 minggu 80 gr/ekor/hari.
- Umur 5 – 9 minggu 100 gr/ekor/hari.
- Umur 10 minggu 150-180gr/ekor/hari.
Kebutuhan protein untuk berbagai periode :
- Anak itik (0 – 6 minggu) 20 – 22%
- Itik dara (6 – 13 minggu) 16 – 18%
- Dewasa (> – 13 minggu) 15 – 16%
Bahan-bahan makanan sumber protein antara lain :
- Bungkil kedele (protein 42 – 50%)
- Bungkil kelapa (protein 19 – 23%)
- Bungkil kacang (protein 0 – 15%)
- Tepung ikan (protein 42,3 – 68,8%)
Hal lain yang perlu diperhatikan antara lain :
- Bahan pakan yang akan diberikan hendaknya tidak berbau tengik, tidak berjamur dan tidak berlebihan jumlahnya.
- Selalu disediakan air minum dan ditempatkan agak lebih tinggi dari tempat pakan.
obatan dengan memberikan
Kelebihan dan Kekurangan Itik Rambon
Secara umum kelebihan beternak itik adalah:
1. Kotorannya bisa sebagai pupuk tanaman pangan/palawija.
2. Lebih tahan penyakit di bandingkan dengan peternakan ayam
3. Untuk bebek petelur, hasil ternak lebih mudah diserap pasar di bandingkan dengan telur ayam kampung.
dan jumlah telur yang di hasilkan pada usia produktif juga tinggi daripada ayam kampung.
Kelemahan beternak itik:
1. Konsumsi pakan dan air minum lebih banyak di bandingkan dengan konsumsi pakan dan air minum pada ayam kampung
2. Sensitif terhadap pakan dengan kualitas yang kurang baik, pakan jamuran,memakan bangkai dll.
3. Mudah terkejut dan mudah stress.